Kamis, 18 April 2013

Backup Kontak Blackberry Anda

Backup Kontak Blackberry Anda - Terkadang gonta ganti handphone merupakan suatu habbit di jaman teknologi sekarang ini, salah satu yang paling banyak digunakan sekarang adalah Blackberry, Smartphone yang tentunya sangat membantu kita baik dalam kehidupan sosial maupun bisnis.

Ketika kita hendak mengganti Blackberry kita masalah yang terkadang muncul adalah masalah Buku Telepon yang terdapat di Blackberry lama kita. Apakah memungkinkan untuk menyalin kontak Blackberry lama kita tanpa perlu menyalin kontak satu persatu?

Tentu saja bisa, lalu bagaimana Cara Backup Buku Telepon di Blackberry atau cara Memindahkan Phonebook dari Blackberry lama ke Blackberry baru, ikuti tips sederhana berikut:

  • Jalankan Blackberry Desktop Manager (BDM) dan sambungkan Blackberry ke komputer baik lewat kabel USB maupun Bluetooth
  • Klik File – Connect, tunggu sampai BDM mendetek Blackberry kamu
  • Setelah terdeteksi berilah nama pada windows New User
  • Klik Ok untuk memulai sinkronisasi
  • Hasilnya adalah Contact Lis bakal muncul di aplikasi Windows
  • Rubahlah Format Contact Number pada My Phone Explores. (Klik kanan pada Contact Number area kemudian choose export/import > export entire phonebook> save as dan pilihlah save as vCard kemudian klik save. Kemudian file yang dihasilkan akan diimport ke Outlook Express.
  • Sekarang buku Outlook Express kemudian klik Address Toolbar
  • Klik File > import> bussiness card kemudian klik Open.
  • Tekan Enter pada setiap number yang muncul

Kini Phonebook dari Blackberry lama telah siap untuk dipindahkan ke Blackberry Baru. Buku Blackberry Desktop Manager kemudian sambungkan Blackberry baru kamu:

Pada menu Configure pilih Synchronize, pilih Address Book kemudian Setup, pilih Microsoft Outlook Express kemudian Next
Pilih Two Way Sync, klik Use Exixting Main Identity pada Personal Address Book setelah itu tekan Finish
Klik OK pada Select Device Application
Kembali ke jendela Synchronize, transfer contact data dari PC (Outlook Express) ke Blackberry, Kilik Synchronize.
Tunggu sampai proses Synchronize selesai. Setelah beres kini phonebook andapun telah berpindah dari Blackberry lama ke Blackberry baru.

Selamat mencoba!

Read more: http://blog.fastncheap.com/backup-kontak-blackberry-anda/#ixzz2QsuElwGc

Pacaran Lewat Facebook, Tertipu Rp 1,78 Miliar

Pacaran Lewat Facebook, Tertipu Rp 1,78 Miliar - TEMPO.CO, Jakarta - Facebook memang dikenal sebagai jejaring sosial untuk menambah banyak teman. Tapi fitur foto dan status penggunanya membuat banyak orang bisa mengetahui secara langsung kehidupan pribadi dan ragam aktivitas penggunanya. Dengan informasi itu, orang bisa menipu Anda.


Kasus tipu jagat maya yang ini dialami seorang perempuan pengusaha garmen, sebut saja namanya Putri. Perempuan berusia 51 tahun itu mengalami kerugian yang tidak sedikit akibat penipuan yang dialaminya via Facebook. Total dia kehilangan Rp 1,78 miliar. Kasusnya sekarang ditangani Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

Menurut pengakuan Putri kepada polisi, semua bermula pada awal Maret 2012, sekitar setahun lalu. Ketika itu, ia diundang seorang pemilik akun Facebook bernama Ray Christofher untuk menjadi teman di jejaring sosial dunia maya itu. Christofher mengaku sebagai seorang tentara Inggris yang sedang bertugas di Kabul, Afganistan. Dari fotonya di Facebook, Ray terlihat tampan dan gagah.

Sejak Putri mengabulkan permohonan pertemanan itu, hubungan antara Putri dan Christofher kian lama kian dekat. Christofher rajin menghubungi Putri lewat telepon yang kodenya +44 yakni kode asal negara Inggris. "Akhirnya mereka ini berpacaran meskipun belum pernah bertemu langsung," kata Kepala Satuan Reserse Mobile (Resmob) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan, kepada Tempo, Jumat, 22 Maret 2013.

Suatu hari, Christofher mengaku ingin berinvestasi di Indonesia. Putri sendiri sehari-hari adalah pengusaha garmen siap ekspor yang cukup sukses. Putri pun menyambut baik rencana kekasihnya. Mereka mendiskusikan berbagai kemungkinan bisnis yang bisa mereka kelola di Indonesia.

Pada akhir Juli 2013, Christofher mengaku akan mengirim dana investasinya melalui seorang temannya, Ben Joshua, yang berencana akan datang ke Indonesia. Christofher sendiri berencana akan datang menemui Putri di Indonesia.

Pada hari yang ditentukan, Christofher menghubungi Putri, mengaku sudah mendarat di Bandara Soekarno-Hatta. Sayangnya ada satu masalah: paket uang miliknya ditahan pihak kargo bandara, yang minta uang sogokan. Tanpa pikir panjang, Putri mengirim dana untuk melancarkan paket Christofher. Dia mentransfer dana Rp 46 juta ke nomor rekening perusahaan kargo yang dikirim Christofher.

Lolos dari kargo, kali ini Ben Joshua yang menghubungi Putri. Dia mengaku paket Christofher kini ditahan pihak bea cukai. Petugas bea cukai minta sogokan Rp 250 juta. Putri kembali membayari uang sogokan yang diminta Ben. Penipuan belum berakhir. Terakhir, Ben menghubungi Putri, mengaku paket mereka ditahan Kedutaan Inggris. Untuk meloloskannya, dibutuhkan dana sebesar Rp 570 juta. Semakin lama, jumlah uang yang harus dikeluarkan Putri semakin besar, dan cerita yang dikarang duet Ben dan Christofher semakin tak masuk akal. Berikutnya, Ben mengaku paket investasi mereka ditahan perwakilan International Monetary Fund (IMF) di Indonesia. Untuk menebusnya, Ben minta dikirimi Rp 500 juta. Lagi-lagi permintaan ini pun diikuti Putri.

Terakhir, Ben mengabari paket mereka sudah lolos. Tapi di tengah perjalanan, Ben menelpon lagi. Kali ini, mereka ditangkap Polda Metro Jaya. Seperti biasa, Ben mengaku para polisi ini minta sogokan agar mereka dilepas. Putri diminta menyetor Rp 600 juta. "Total kerugian korban hampir Rp 2 miliar," kata Kepala Unit III Resmob Polda Metro Jaya Komisaris Jerry Raimond yang menangani langsung kasus tersebut.

Setelah lama menunggu Ben dan Christofher yang tak kunjung tiba, akhirya Putri sadar dia telah tertipu. Dia pun melapor ke polisi. Belakangan, polisi berhasil menciduk Ben dan Christofher. Ternyata mereka bukan bule dari London, tapi orang Nigeria, Liberia dan Kamerun yang sudah lama beroperasi di Indonesia.

6 Saran Hindari Penipuan Belanja Online

6 Saran Hindari Penipuan Belanja Online - TEMPO.CO, Jakarta- Belanja online menjadi salah satu modus penipuan di dunia maya. Seperti hukum dagang, belanja online semakin populer di kalangan masyarakat berimbas kepada meningkatnya penipuan di dunia maya.

Di Australia, satu dari 15 orang pembeli online menjadi korban dari penipuan kartu kredit atau kartu debit online dua tahun lalu. Jumlah kehilangan pun meningkat 50 persen menjadi US$ 278 juta dolar. Jumlah ini "lebih baik" dibandingkan kondisi di Inggris dan Amerika yang menunjukkan data bahwa satu dari 10 pembelanja online menjadi korban.

“Kemajuan teknologi dan perubahan pola pembayaran konsumen, membuat perubahan pula pada perilaku penjahat,” kata Steven Munchenberg, Chief Executive Australian Bankers’ Association (ABA).

Bank dan para peritel merespon penipuan itu dengan perangkat lunak yang lebih baik untuk mendeteksi penipuan belanja secepat mungkin. Meskipun demikian, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan selaku konsumen untuk mencegah agar tidak menjadi korban.

1. Rahasiakan PIN Anda
Jangan pernah mengungkapkan PIN atau nomor rekening Anda secara detail.
Jika Anda tidak terlibat dalam penipuan, uang Anda yang hilang bisa dikembalikan oleh pihak bank. Namun dalam Electronic Funds Transfer Code of Conduct disebutkan kewajiban itu menjadi hilang jika Anda ketahuan menunjukkan nomor PIN atau password Anda. Kebanyakan kasus kehilangan itu dilakukan dalam transaksi tanpa PIN ketika para pemilik kartu kredit dan retailer tidak bertemu langsung.
2. Sedia Anti-Virus Sebelum Kebobolan
Instal perangkat lunak (software) anti-virus dan pastikan selalu memperbaruinya.
Anda juga membutuhkan anti-spyware dan firewall yang bagus. Kebanyakan sistem operasi gadget sudah menyertakan perangkat tersebut jadi pastikan bahwa semuanya aktif.

3. Jangan Respons Spam
Secepatnya menghapus e-mail atau pesan pendek spam dan jangan meresponnya. Kebanyakan orang paham dengan penipuan umum, misalnya, Anda mendapatkan lotere atau menerima komisi jika membantu seseorang yang mengalami masalah keuangan. Yang tidak biasa adalah permintaan melalui e-mail atau pesan pendek untuk memperbarui detail akun Anda.
4. Gunakan Sistem Pembayaran Terpercaya
Gunakan sistem pembayaran lewat Paypal.com untuk transaksi Internet atau kartu kredit atau kartu debet berlimit rendah saat bertransaksi online.
5. Kata Kunci Jangan Sekali-kali Bocor
Amankan password e-mail Anda untuk mencegah para pencuri mengambil informasi dan menciptakan identitas palsu dengan e-mail Anda. Jangan lupa secara berkala ubah password.

6. Segera Cek Transaksi yang Baru Dilakukan
Segera Cek Transaksi begitu Anda menerima barang. Jika Anda menjadi korban penipuan online, jangan panik. Lapor polisi dan bank Anda secepatnya. Ini mungkin tidak menyenangkan, tetapi Anda tidak akan mengalami kerugian jangka panjang.

Polisi Butuh 1-2 Bulan Bekuk Penipu Internet

Polisi Butuh 1-2 Bulan Bekuk Penipu Internet - TEMPO.CO, Jakarta - Menangkap pelaku penipuan melalui internet gampang-gampang susah. Bahkan Polda Metro Jaya butuh waktu cukup lama untuk membekuk pelaku yang ternyata sebagian besar merupakan komplotan pria kulit hitam asal Afrika. "Biasanya tertangkap dalam waktu satu hingga dua bulan," kata Kepala Satuan Reserse Mobile Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan, Selasa, 26 Maret 2013.

Menurut Herry, anggotanya butuh waktu untuk mengidentifikasi pelaku penipuan pada kasus-kasus yang berbeda. Sering kali data yang diberikan korban tak cukup banyak untuk menangkap pelakunya. "Makanya informasi dan data-data dari korban sangat kami butuhkan. Lebih bagus lagi kalau ada foto pelaku," kata dia.

Tapi menariknya, dari sekian banyak kasus penipuan via internet yang diadukan para korban, pelakunya rata-rata berasal dari Afrika. Mereka umumnya warga negara Nigeria, Liberia, dan Kamerun. "Pelakunya bukan satu-dua orang, tapi komplotan," kata Herry.

Setelah mengetahui pelakunya berasal dari komplotan pria Afrika, kerja polisi menjadi sedikit lebih mudah. Pasalnya, aparat sudah tahu dimana saja gerombolan ini nongkrong. Polisi pun tinggal mendatangi lokasi yang biasa didatangi sindikat ini. "Kelompok mereka kan itu-itu saja orangnya. Biasanya mereka kumpul di tiga tempat yaitu di Jakarta, Serpong dan Kelapa Gading," kata Herry.

Komplotan penipu internet yang menipu seorang pengusaha garmen --sebut saja namanya Putri-- dengan mengaku sebagai tentara Inggris di London diringkus polisi pertengahan tahun lalu. Mereka menyamar sebagai mantan tentara Inggris yang ingin berinvestasi di Indonesia. Belakangan ketahuan kalau mereka ternyata dua pemuda dari Nigeria dan Liberia: Udhie Mathias Udhie, 25 tahun, warga negara Nigeria, dan Kenechuckwu, 37 tahun, warga negara Liberia.

Kasus penipuan lain yang menimpa karyawan perusahaan money changer, sebut saja namanya Asih, juga berhasil diungkap polisi. Asih ditipu dua orang Nigeria bernama Jhonson dan Anderson, yang mengaku bisa menggandakan uang. Anderson, ketika ditangkap polisi, ternyata bernama asli Ugochukwu Emmanuel berasal dari Nigeria.

Begini Cara Polisi Ringkus Penipu Internet

Begini Cara Polisi Ringkus Penipu Internet - TEMPO.CO, Jakarta - Polda Metro Jaya banyak menangkap komplotan penipu melalui internet yang berasal dari Afrika. Untuk membekuk komplotan ini, polisi sering menyambangi tiga lokasi yang biasa menjadi tempat nongkrong mereka. Salah satu tempat favorit mereka adalah di Jalan Jaksa, Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

“Kita pernah menangkap lebih dari lima tersangka di tempat itu beberapa bulan lalu,” kata Kepala Satuan Reserse Mobile Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan, Selasa, 26 Maret 2013.

Menurut Herry, mencari komunitas warga asing berkulit hitam di seputaran Jakarta dan sekitarnya, tak terlalu sulit. Sejauh ini, ada tiga tempat tongkrongan mereka yang sudah ditandai polisi. Lokasi itu adalah kafe-kafe yang berada di Jalan Jaksa, Kebon Sirih, kawasan Kelapa Gading Jakarta Utara, dan kawasan Serpong, Tangerang. “Kelompok mereka kan itu-itu saja orangnya,” ujar Herry.

Meski kadang mudah menemukan mereka, bukan berarti polisi tak mengalami kesulitan. Sering kali, foto yang diberikan korban sedikit berbeda dengan aslinya.

Kepala Unit III Reserse Mobile Komisaris Jerry Raimond mengatakan satuannya telah berhasil menangkap sekitar 30 tersangka penipuan di internet dan pemalsuan uang yang merupakan warga negara yang berasal dari Afrika, sepanjang 2012 lalu. ”Belum dihitung hasil tangkapan satuan lain. Kalau keseluruhan Polda, mungkin lebih dari 100 orang tersangka,” kata dia.

Arsip Blog

  • ▼  2013 (5)
    • ▼  April (5)

      Widgets